Kamis, 27 Desember 2012

Ku Harap Dia Baca.. (Ku Harap Dia Dengar - Soundcloud Oka)

Udah berapa tetes air mata karena dia yang akhirnya aku usap buat kamu
Udah berapa senyum yang hilang yang akhirnya aku yang berusaha munculin lagi 
Kamu mungkin gak pernah sadar apa yang aku lakuin ini selalu aja tentang kamu 
Semoga kamu bukan ga mau tau 
Aku gak terlalu ngerti apa yang sebenarnya aku lakuin
Aku selalu resah ngelakuin hal untuk kamu 
Bukan cuma untuk balasannya 
Tapi aku gelisah ngelakuin semua ini karena cinta atau terpaksa 
Kemudian aku bercermin 
Mata aku gak nunjukin sedikitpun keterpaksaan 
Aku bertahan buat kamu 
Entah ini tulus atau bodoh 
Aku gak tau benar tentang cinta 
Namun yang aku tau cinta memang berkorban sampai segininya 
Pengorbanan yang tak pernah berbatas 
Sayangnya beberapa cinta berakhir gak berbalas
Tapi... 
Apa cinta yang hebat harus bertahan sampai sekarat 
Kamu selalu senyum ke aku 
Tapi bukan tersenyum bersamaku, apalagi karna aku 
Ketika kamu bahagia 
Yang ada cuma dia 
Jangan salahin aku ngedoain kamu sedih terus
Karena cuma ketika kamu sedih, aku kamu anggap ada..

Sabtu, 08 September 2012

Teknik Dasar Photography


Iseng berbagi ilmu dasar fotografi untuk pemula yang menggunakan kamera SLR.
Kalo ada juragan sesepuh yang sudah ahli, boleh ikut berbagi, kalo sekiranya sudah ada thread serupa atau thread ini kurang berguna, biarkan saja tenggelam atau digembok…

Buat yang baru masuk dunia fotografi mungkin masih bingung dan awam dalam fotografi, berikut saya mau mencoba untuk menjelaskan dan memberi tutorial sederhana tentang dasar pemahaman kamera dan teknik dasar fotografi.

Mengenal fotografi dan kamera.

Fotografi:
Fotografi ( Photography ) berasal dari kata Foto ( Cahaya ) dan Graphia ( menulis / menggambar ), sehingga dapat diartikan bahwa fotografi adalah suatu teknik menggambar dengan cahaya. Atas dasar tersebut, jelas bahwa cahaya sangat berperan penting dan menjadi sumber utama dalam memperoleh gambar.

Kamera SLR:
Kamera SLR ( Single Lens Reflex ) atau D-SLR ( Digital ) merupakan kamera dengan jendela bidik ( viewfinder ) yang memberikan gambar sesuai dengan sudut pandang lensa melalui pantulan cermin yang terletak di belakang lensa. Pada umumnya kamera biasa memiliki tampilan dari jendela bidik yang berbeda dengan sudut pandang lensa karena jendela bidik tidak berada segaris dengan sudut pandang lensa.

Seperti dibahas terdahulu, fotgrafi berkaitan erat dengan cahaya, maka kamera berfungsi untuk mengatur cahaya yang ditangkap image sensor ( sensor gambar pada kamera digital atau film pada kamera konvensional ). Untuk mengatur cahaya, terdapat 2 hal mendasar dalam kamera, yakni Shutter Speed ( Kecepatan Rana ) dan Aperture ( Diafragma ).

Shutter speed atau kecepatan rana merupakan kecepatan terbukanya jendela kamera sehingga cahaya dapat masuk ke dalam image sensor. Satuan daripada shutter speed adalah detik, dan sangat tergantung dengan keadaan cahaya saat pemotretan. Semisal cahaya terang pada siang hari, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih cepat, semisal 1/500 detik. Sedangkan untuk malam hari yang cahayanya lebih sedikit, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih lama, semisal 1/5 detik. Hal ini sekaligus menjelaskan mengapa foto pada malam hari cenderung buram, bahwa shutter speed yang lebih lambat memungkinkan pergerakan kamera akibat getaran tangan menjadikan cahaya bergeser sehingga foto menjadi buram / blur.
Foto dengan shutter speed cepat
Foto dengan shutter speed lambat

Aperture atau diafragma merupakan istilah untuk bukaan lensa. Apabila diibaratkan sebagai jendela, maka diafragma adalah kiray / gordyn yang dapat dibuka atau ditutup untuk menyesuaikan banyaknya cahaya yang masuk. Pada kamera aperture dilambangkan dengan huruf F dan dengan satuan sebagai berikut:
f/1.2
f/1.4
f/1.8
f/2.0
f/2.8
f/3.5
f/4.0
dst…

Semakin kecil angka satuan maka akan semakin besar bukaan lensa ( f/1.4 lebih besar bukaannya dibandingkan dengan f/4.0 ).
Gambar Aperture pada lensa

Jadi, korelasi antara shutter speed dan aperture adalah bahwa semakin besar bukaan lensa, maka shutter speed akan semakin cepat, sebaliknya semakin kecil bukaan lensa, maka shutter speed akan semakin melambat.

Mode pada kamera DSLR

Setiap kamera punya istilah masing – masing untuk pengaturan mode. Berikut dijelaskan untuk beberapa tipe kamera saja.

Pada kamera Nikon D70 terdapat 11 mode pemotretan:

M= Full Manual
Pada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual, baik shutter speed, aperture, ISO, dsb.

A= Aperture Priority
Pada mode ini aperture dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun shutter speed akan mengimbangi secara otomatis akan kebutuhan cahaya sesuai dengan besar aperture.

S= Shutter Priority
Pada mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun aperture akan mengimbangi secara otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed.

P= Program
Pada mode ini baik aperture maupun shutter speed akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat exposure dapat diatur sesuai dengan kehendak.

Auto
Mode auto merupakan mode dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan, dengan kata lain pada mode ini fotografer tinggal “jepret” saja.

Portrait
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portrait ( foto manusia ), seperti penggunaan tonal warna untuk skin tone, dsb.

Landscape
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan ( landscape), seperti tone warna yang lebih vivid atau lain sebagainya.

Macro
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto macro ( jarak dekat sehingga objek tampak lebih besar ), seperti fokus lensa yang lebih disesuaikan.

Moving Object
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemotretan objek yang bergerak, sehingga fokus lensa akan lebih cepat bergerak menyesuaikan dengan pergerakan objek.

Night Landscape
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan pada malam hari.

Night Portrait
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto portrait malam hari atau cahaya redup.

Pada kamera Canon 350D terdapat 12 mode pemotretan:

A-DEP= Automatic Depth of Field
Pada mode ini, pengaturan fokus foreground dan background diatur secara otomatis oleh kamera sehingga lebih memungkinkan untuk menghasilkan foto yang tajam baik pada foreground maupun background.

M= Full Manual
Pada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual, baik shutter speed, aperture, ISO, dsb.

Av= Aperture Value Priority
Pada mode ini aperture dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun shutter speed akan mengimbangi secara otomatis akan kebutuhan cahaya sesuai dengan besar aperture.

Tv= Time Value Priority
Pada mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun aperture akan mengimbangi secara otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed.

P= Program
Pada mode ini baik aperture maupun shutter speed akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat exposure dapat diatur sesuai dengan kehendak.

Auto
Mode auto merupakan mode dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan, dengan kata lain pada mode ini fotografer tinggal “jepret” saja.

Portrait
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portrait ( foto manusia ), seperti penggunaan tonal warna untuk skin tone, dsb.

Landscape
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan ( landscape), seperti tone warna yang lebih vivid atau lain sebagainya.

Macro
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto macro ( jarak dekat sehingga objek tampak lebih besar ), seperti fokus lensa yang lebih disesuaikan.

Moving Object
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemotretan objek yang bergerak, sehingga fokus lensa akan lebih cepat bergerak menyesuaikan dengan pergerakan objek.

Night Scene
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pada malam hari.

No Flash
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun apabila pada mode auto lainnya built in flash akan otomatis pop up apabila cahaya dirasa kurang, pada mode ini built in flash tidak akan menyala sama sekali, sehingga shutter speed dan aperture akan lebih berperan untuk mengimbangi kebutuhan cahaya.

Pengaturan cahaya
Setiap kamera memiliki light meter yang berfungsi mendeteksi intensitas cahaya. Sebelum menekan tombol shutter, apabila menggunakan kamera pada mode manual ada baiknya memperhatikan exposure meter terlebih dahulu.
Berikut gambar exposure indicator:
Tampak pada gambar di atas bar yang mengindikasikan exposure. Apabila ingin menghasilkan foto dengan cahaya yang baik, letakan bar pada posisi tengah ( normal exposure ), namun apabila menghasilkan foto yang lebih terang, geser bar ke arah tanda + ( menjadi over exposure ), dan sebaliknya, untuk hasil foto yang lebih gelap geser bar ke arah – ( menjadi under exposure )

Setelah mengetahui sekilas tentang dasar fotografi, sekarang mari belajar teknik dasar fotografi.

Setelah mengetahui sekilas tentang dasar fotografi, sekarang mari belajar teknik dasar fotografi.

1. Depth of Field a.k.a. DOF

Spoiler for DOF: Depth of field atau sering disingkat menjadi DOF merupakan salah satu teknik fotgrafi yang paling dasar. Setiap foto memiliki kedalaman ( depth ) yang terbagi atas foreground ( depan ) dan background ( belakang ). Fokus pada lensa kamera dapat dikendalikan atau diarahkan pada objek tertentu. Pengendalian Depth of Field berguna untuk membatasi fokus pada foto dan lebih memberi kesan hidup pada foto.


Contoh berikut menunjukan DOF pendek dengan fokus pada background:





Berikut contoh perbandingan hasil foto pada panjang fokal lensa dan diafragma yang berbeda:


2. Freeze

Spoiler for Freeze: Setelah memahami DOF yang berkaitan dengan aperture, kali ini akan dijelaskan tentang freeze, dimana sangat berkaitan erat dengan shutter speed. Foto freeze bertujuan untuk mengabadikan suatu moment dengan gerakan cepat sehingga dapat tertangkap oleh kamera sebagai gambar diam, seperti foto tetesan air, ledakan, atau foto ketika orang sedang melompat dan lain sebagainya. Yang paling utama dalam mendapatkan foto freeze adalah mengatur shutter speed secepat mungkin ( misal 1/500 detik, 1/1000 detik, hingga 1/8000 detik ). Karena tuntutan shutter speed yang cepat, maka tentunya cahaya yang dibutuhkan sangat banyak, maka dari itu biasanya foto freeze amatir lebih banyak dilakukan di ruang terbuka pada siang hari dimana cahaya matahari bersinar terang. Bukan tidak mungkin untuk memperoleh foto freeze pada malam hari atau cahaya yang minim, namun peralatan pendukung mutlak diperlukan seperti flash atau bahkan lampu studio dengan kecepatan singkronisasi yang tinggi pula.

Berikut contoh foto freeze:



Pertanyaan yang sering dilontarkan:

Spoiler for frequently asked question: 1. Mengapa foto yang dihasilkan gelap?
Jawab: Karena cahaya yang ada kurang memadai, sehingga foto menjadi under exposure. Coba untuk naikan ISO agar shutter speed dapat menjadi lebih cepat.

2. Mengapa masih tampak pergerakan / gambar yang dihasilkan buram?
Jawab: Bisa jadi karena shutter speed kurang cepat mengimbangi kecepatan objek, namun apabila buram bisa jadi juga karena fokus lensa tidak tepat jatuh pada objek

3. Movement Spoiler for Movement: Bertentangan dengan foto freeze, foto movement bertujuan memperlihatkan pergerakan objek dengan shutter speed yang rendah, sehingga pergerakan objek dapat tampak pada hasil foto. Shutter speed yang digunakan cenderung rendah agar pergerakan objek dapat terekam ( misal 1/5 detik, 1 detik, dst ), namun yang patut diperhatikan adalah kamera harus tetap dalam posisi statis agar background daripada objek tetap fokus walaupun shutter speed lambat.

Berikut contoh foto movement:




Pertanyaan yang sering dilontarkan:

Spoiler for frequently asked question: 1. Mengapa foto menjadi putih dan gambar tidak jelas?
Jawab: Cahaya pada saat pengambilan foto surplus, sehingga menjadi over exposure. Untuk mensiasatinya, perkecil bukaan lensa dengan menaikan aperture.

2. Mengapa foto menjadi buram semua?
Jawab: Karena kamera mengalami pergerakan pada saat shutter terbuka, sehingga gambar yang dihasilkan menjadi blur. Untuk menghindari hasil yang blur, gunakan tripod atau letakan kamera pada tempat yang statis dan stabil.

4. Panning

Spoiler for Panning: Mirip dengan metode foto movement, namun dalam foto panning gerakan objek lebih ditampilkan melalui background yang bergerak. Prinsip dasar foto panning sama dengan foto movement, hanya saja pada saat pemotretan, kamera ikut bergerak mengimbangi gerakan objek, sehingga objek tetap fokus namun background yang dihasilkan bergerak.
Contoh foto panning:
 

Cara foto panning:
Bidik sasaran bergerak ( pada umumnya mobil ), tekan tombol shutter 1/2 agar fokus mengunci objek, gerakan kamera mengikuti objek seketat mungkin agar objek tetap fokus, sekiranya dirasa gerakan kamera sudah mengimbangi gerakan objek, tekan tombol shutter penuh dengan kamera yang tetap bergerak mengikuti objek.

Pertanyaan yang sering dilontarkan:

Spoiler for frequently asked question: 1. Mengapa foto buram semua?
Jawab: Bisa jadi karena gerakan kamera tidak sesuai dengan gerakan objek. Cobalah percepat shutter speed dan coba untuk mengikuti gerakan objek seketat mungkin.

2. Mengapa foto fokus semua?
Jawab: Bisa jadi karena shutter speed terlalu cepat dan atau kamera kurang digerakan pada saat pemotretan.

5. Bulb Spoiler for bulb: Foto bulb dapat diperoleh melalui mode manual dengan mengatur shutter speed pada setting paling lambat ( BULB ), dimana shutter akan terus terbuka selama tombol ditekan dan akan menutup kembali pada saat tombol dilepas. Yang patut diperhatikan pada foto bulb adalah posisi kamera yang mutlak harus statis, maka gunakanlah tripod untuk menghasilkan foto bulb.
Contoh foto bulb pada lalu lintas kota malam hari:


Contoh foto bulb dengan menggunakan senter atau sumber cahaya yang digerakkan:

Teknik Photography Objek Bergerak

Pernakah Anda pada saat menonton pertandingan sepak bola ? pasti didekat sekitar lapangan tersebut banyak fotografer yang sedang mengambil gambar ? Dan tahukah Anda bahwa mengambil gambar pada saat objek sedang bergerak itu sangat susah ?

Nah, itulah yang dinamakan Action Photography atau fotografi gerak biasanya teknik ini berhubungan dengan pemotretaan pada acara acara olahraga. Untuk itu diperlukan teknik dan keterampilan yang terlatih untuk bisa memgambil gambar tersebut.

Berikut adalah teknik Action Photography atau cara mengambil gambar pada saat objek sedang bergerak :

Waktu Exposure
adalah suatu gerak yang dapat diabadikan dalam foto. Dalam teknik ini dibagi menjadi dua teknik yaitu :
Shutter Speed Rendah


Efek Blur

Berarti memindahkan kamera ke arah yang diinginkan relatif mudah jika anda ingin “membekukan” objek yang bergerak, yang dapat ditangkap bahkan dengan nilai yang lebih rendah dari waktu exposure, umumnya antara 1/250 detik dan 1/500 detik.

Saya sarankan untuk memastikan gambar yang berkualitas untuk memilih nilai antara 1/500 detik dan 1/1000 detik, jika untuk memotret objek dengan gerak kecepatan tinggi bisa dengan nilai 1/2000 detik.

Sinkronisasi
Teknik yang paling penting dalam bidang fotografi gerak adalah sinkronisasi, dimana teknik ini adalah teknik yang tepat untuk memotret. Nah, jika Anda dibuat terlalu dini, secara otomatis kamera tidak akan menangkap gambar yang bagus begitu juga sebaliknya jika Anda membuatnya terlambat tentu waktu dan moment yang paling penting akan terlewatkan.

Nah, untuk itu Anda harus berlatih untuk bisa sinkronisasi, tapi Anda tidak harus menunggu acara atau moment yang tepat untuk sinkronisasi karna gerakan dapat ditemukan dimana mana disekitar kita.

Peralatan
Terakhir hal yang paling penting adalah peralatan yang dibutuhkan, dalam self development di bidang fotografer ini lah yang harus dibutuhkan, untuk bisa mendapatkan gambar yang berkualitas pada saat objek yang sedang bergerak dibutuhkan lensa yang pas. Dan wajin untuk mengenakan lensa tele untuk kegiatan olahraga.

Itulah informasi yang saya ketahui dalam mengambil gambar pada saat objek yang bergerak, jangan lupa untuk selalu berlatih fotografi.

Photograph itu............

"Photograph itu seni, senang dan menghasilkan"

Teknik Membuat LIGHT PAINTING


Ya, setelah saya ngeposting tentang SEJARAH LIGHT PAINTING, sekarang saya akan menunjukan teknik membuat light painting (walaupun saya sendiri blm pernah nyoba) :D

Alat-alat yang di butuhkan:
1. semua kamera yang bisa di atur shuter speednya dan iso nya
2. sumber cahaya (senter, obor,flash, dll)
3. yang pasti suasana gelap.
4. tripod

langkah - langkah nya:
1. atur shutter speed pada pada shutter maksimal, biasanya kalau di kamera DSLR sampe 60", atau mode "BULB" nya otomatis bisa lebih lama lagi.

2. pilih mode M atau manual pada kamera kalian

3. atur diafragma nya atau bukaan nya ingat semakin kecil angkanya bukaan nya akan lebih besar,sesuai kan dengan suasana cahaya , kalau saya sering menggunakan F 5.6

4. pasang kamera pada tripod atau taruh pada tempat yang memungkinkan untuk kamera tidak "SHAKING", atau bergoyang, karena apabila kamera shaking kemungkinan hasil "light painting"nya kurang memuaskan.

5. atur fokus pada objek yang di inginkan agar hasil fokus dan tidak terjadi "blur", kalau pake DSLR atur fokus memakai MF (manual fokus)

6. tekan shutter nya 

7. langkah terakhir yaitu buat bentuk yang di inginkan dengan menggunakan sumber cahaya , yang pasti sumber cahaya nya diarahkan ke lensa ya. 

selamat mencoba :)

Sejarah LIGHT PAINTING

Oke kali ini saya tertarik untuk membahas tentang "LIGHT PAINTING". Mungkin bagi orang yang sudah sering bergelut dalam dunia photography istilah "LIGHT PAINTING" ini sudah tidak asing lagi bagi mereka, nah bagi yang masih asing dengan "LIGHT PAINTING" di sini saya akan membahasnya.

" LIGHT PAINTING" adalah suatu teknik dalam photography yang menjadikan cahaya atau sumber cahaya yang mana cahaya tersebut di jadikan sebagai objek photo baru atau cahaya tersebut di gunakan untuk membuat sebuah bentuk atau objek baru, teknik "LIGHT PAINTING", tentunya dilakukan dengan exposure malam, atau suasana yang cukup gelap dengan menggerakkan sumber cahaya seperti senter ,

Teknik photo ini pertama kali dilakukan oleh seorang bernama Man Ray pada tahun 1935 seorang photographer yang berasal dari Amerika dan lama tinggal di Paris, dia adalah seorang wartawan yang memakai teknik "LIGHT PAINTING" pertama kali, iya memamerkan nya pada sebuah seri yang berjudul "space writing".

Sebenarnya sudah banyak photographer yang menggunakan teknik ini setelah Man Ray tapi tidak dapat saya jelaskan di sini.
untuk masa sekarang sudah banyak orang yang dapat membuat light painting, hanya dengan bermodal sebuah kamera yang dapat di atur shutter speed nya dan bermodal senter ,teknik ini sangat mudah di lakukan.
dan sekarang ini sudah banyak forum - forum photography yang membahas atau membentuk suatu komunitas "LIGHT PAINTING", bahkan di jakarta sudah banyak salah satunya komunitas "i "LIGHT"this".

berikut adalah beberapa gambar light painting:




Untukmu

disaat semua terasa
hilangkan rasa yang telah ada
lalu ku sadari hanya kau lah dihatiku
yang membuat hariku selalu berwarna bersama

memandang indah wajahmu
buatku bahagia
ku berikan hatiku ini hanya untukmu selamanya

ku tau takkan pernah mudah lalui semua bersama
lalu ku sadari hanya kau lah dihatiku
yang membuat hariku selalu berwarna